Ada beberapa faktor yang membuat ikan koi blitar memiliki kualitas yang bagus antara lain masalah cara budidaya Koi di daeraha Blitar. Dalam melakukan proses budidaya , para petani ikan koi di Blitar melakukannya dengan cara yang baik sehingga didapat koi dengan kualitas unggul. Para pembudidaya ikan koi di Blitar selalu menjaga kemurnian akan ikan koi-nya dengan tidak menyilangkan dengan ikan yang bukan jenis koi sehingga kualitas dari koi lebih terjaga. Selain itu, pada saat sortasi atau pemilihan ikan dilakukan dengan teliti dan dengan cara yang terbaik, frekuensi sortasi sebanyak 5 – 6 kali sejak ikan berumur 1 – 2 bulan. Sehingga hasil akhir Koi Blitar adalah koi-koi berkelas.
Selain pada proses budidaya yang baik, faktor lingkungan juga sangat mendukung budidaya ikan koi di Blitar. Sentra budidaya ikan koi di Blitar terpusat di tiga desa yaitu Desa Nglegok, desa Penataran, dan desa Kemloko yang ada di Kecamatan Nglegok. Di ketiga wilayah tersebut air mengalir dari mata air yang berada di lereng Gunung Kelud, sementara struktur tanah sangat mendukung bagi perkembangan ikan koi.
Hampir seluruh penduduk di ketiga desa tersebut memiliki kolam pemijahan ikan koi. Ada sekitar 140 jutaan ikan koi setiap tahunnya diproduksi oleh pembudidaya ikan hias di Blitar ini. Jika dikalkulasi ada sebanyak 1.062 pembudidaya ikan Koi terdapat di kabupaten Bilitar. Dengan Luas lahan yang diusahakan oleh seluruh pembudidaya mencapai 197 ha. Koi bagi sebagian masyarakat Blitar telah menjadi lapangan usaha yang sangat menguntungkan maka bukanlah sesuatu yang ajaib bila dari ikan hias dapat menghidupi para pembudidaya dengan sangat layak. Apalagi harga ikan Koi yang berasal dari Blitar ini sangat berbeda dibandingkan dengan koi dari wilayah lain.
Pemasaran ikan koi Blitar sampai saat ini telah merambah pasar internasional antara lain Singapura, Jerman, Belanda dan Amerika. Untuk pasar Indonesia sendiri, distribusi pemasaran ikan koi dari Blitar ini meliputi Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, Jember, Denpasar, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTB, dan Bali. Pemasaran atau sirkulasi ikan koi dari Blitar ke luar daerah bahkan luar negeri, pada umunya masih menggunakan sistem offline. Dari petani ke pengepul dilanjutkan ke konsumen atau pembeli. Untuk memastikan jenis dan kualitas ikan koi, sebaiknya memang datang langsung ke petani Koi di kecamatan Nglegok dan Penataran kabupaten Blitar.
Produksi ikan koi dari Blitar memang memiliki kecenderungan naik dari tahun ke tahun, yang ditargetkan akan terus meningkat seiring dengan pasar yang semakin luas. Jika kota lain adalah kawasan minapolitan ikan konsumsi, maka Blitar sendiri adalah satu-satunya kawasan minapolitan ikan hias di Indonesia.