Prinsip dalam Merancang Kit Konstruksi untuk Pembelajaran Anak | SINTESA INDONESIA | SEKOLAH CODING JEMBER

Kit konstruksi adalah alat bantu dalam pembelajaran yang dipakai anak untuk mengembangkan berbagai ketrampilan berpikir. Dalam melakukan proses perancangan, beberapa hal yang harus dipertimbangkan terkait dengan tujuan pembuatan kit adalah:

Kit harus membantu anak dalam proses memperoleh kecakapan dalam hal teknologi sekaligus bisa mengekspresikan ketrampilan dengan teknologi yang tesedia.
Kit harus membantu melakukan proses eksplorasi terhadap konsep penting melalui kegiatan yang dilakukan
Membuat anak menjadi pembelajar yang lebih baik.


Resnick dan kolega (2005) merumuskan prinsip dalam pembuatan kit, meliputi hal berikut:

Design for Designers
Proses pembuatan kit, harus memenuhi aspek penting, yaitu alat yang dirancang harus bisa dipergunakan oleh anak-anak untuk melakukan proses merancang dan membangun sesuatu, khususnya hal-hal yang sangat berarti buat anak-anak. Tanpa mengetahui makna dari sesuatu yang dirancang dan dibangun, anak akan mengalami proses yang membosankan, yang membuat mereka akan berhenti di tengah jalan dalam proses belajar.


Low Floor and Wide Walls
Kit harus cukup mudah untuk pemula sekaligus cukup menantang buat orang yang memiliki keahlian. Dengan membuat mudah untuk pemula, seorang pemula mempunyai waktu yang cukup banyak untuk mengeksplorasi berbagai hal yang akan memperkaya proses belajar. Untuk expert, kit juga mempunyai tingkat kesulitan yang merangsang untuk berpikir lebih mendalam terhadap obyek yang dipelajari. Hal berikutnya adalah kit tersebut mempunyai keragaman yang bervariasi, sehingga banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan. Keragaman ini bisa melingkupi aplikasi mulai dari aktivitas terkait seni maupun terkait sains.


Make Powerful Ideas Salient – Not Forced
Papert mendefinisikan powerful idea sebagai tool dalam proses berpikir yang bisa dipakai secara terus menerus. Papert memberi contoh tentang ide ‘umpan balik’ dalam konsep ilmu rekayasa pembuatan  robot, yang dalam kehidupan sehari-hari bisa dipakai dalam pembelajaran biologi atau bahkan ilmu sosial. Konsep ‘microworld’ menjelaskan tentang perlunya perancangan yang bisa mengakomodasi berbagai macam kegiatan dengan menggunakan tool yang sama. Dengan menggunakan ide tentang umpan bali, bisa didapatkan berbagai macam aktivitas yang berbeda dari ide yang sama. Hal ini yang membedakan pendekatan baru dengan pendekatan tradisional, yang menekankan satu macam kegiatan yang dilakukan bersama-sama secara khusus.


Support Many Paths, Many Styles
Kit harus bisa dipakai dalam berbagai macam gaya pembelajaran. Secara umum gaya pembelajaran yang populer adalah gaya pembelajaran ‘desain’ dan ‘thinking’ atau ‘hard’ ‘dan soft’. Pendekatan pertama banyak dipakai untuk pembelajaran berbasis sains, sementara yang kedua banyak dipakai untuk pembelajaran seni dan ilmu sosial. Kit yangbaik harus bisa mengakomodai hal tersebut.


Make it as Simple as Possible – and Maybe Even Simpler
Seringkali pembuatan kit yang berbasis teknologi mengedepankan fitur yang canggih, yang dalam banyak hal menimbulkan kompleksitas dalam pemakaiannya. Pendekatan ini justru seringkali menyulitkan bagi pembelajar. Energi yang ada, akan terserap cukup besar untuk melakukan proses belajar dasar yang menjadi tidak sederhana. Dalam banyak hal, fitur yang sederhana justru akan melahirkan proses kreatif, karena tidak diperlukan kerumitan dalam melakukan kegiatan.


Choose Black Boxes Carefully
Memilih ‘black box’ yang tepat dapat diartikan sebagai memilih prioritas pada kemampuan yang akan dibentuk melalui kit pendidikan. Seringkali hal-hal yang kita anggap kurang penting sesuai perkembangan anak, bisa kita rancang sebagai black box, sesuatu yang tidak perlu kita eksplore terlalu banyak, sehingga bisa fokus ke tujuan yang akan dicapai. Dalam pembelajaran berbasis teknologi semacam robot atau pemrograman, beberapa fungsi, seringkali tidak ditunjukkan ke anak-anak sesuai dengan tingakt pemahamannya. Di robotika, fungsi detail tentang proses motor bekerja, sering dengan tingakt pemahamannya. Di robotika, fungsi detail tentang proses motor bekerja, seringkali dilewati terlebih dahulu, sehingga anak bisa berkonsentrasi pada aspek pembentukan yang lain, misalnya gerakan robot dalam koordinat kartesius. Fokus lain bisa mendorong kreativitas, misalnya berkonstsentrasi pada pembuatann berbagai model binantang yang b isa bergerak dengan menggunakan motor yang tersedia, tanpa perlu belajar detail tentang motor.


A Little Bit of Programming Goes a Long Way
Bahasa pemrograman adalah kit kontsruksi di dunia komputer saat ini. Dengan menggunakan bahasa pemrograman, anak akan belajar banyak dengan merancang, membuat dan menemukan hal baru dengan fasilitas yang disediakan oleh bahasa pemrograman. Kemampuan untuk melakukan rekayasa dalam pemrograman dapat diperluas dalam kehidupan sehari-hari.

Pada awalnya bahasa pemrograman dipakai untuk dunia pendidikan dalam arti yang sempit. Bahsa pemrograman awalnya banyak dipakai di sekolah teknik untuk memecahkan problem terkait dengan perhitungan matematika yang rumit. Dalam perkembangannya, kita menyaksikan komputer menjadi alat penting, bahkan dalam dunia hiburan. Saat ini kita bisa menyaksikan film animasi yang diproduksi cukup mahal, dan menghasilkan pendapatan yang sangat besar dengan menggunakan program komputer. Film animasi untuk anak-anak semacam Pochontas ataupun untuk konsumsi anak yang lebih besar seperti Transformer, adalah hasil dari ‘permainan’ teknologi berbasis komputer, yang dibangun dengan menggunakan bahasa pemerograman.

Give People What They Want – Not What They Ask For
Desainer tentu harus memikirkan keinginan dari konsumennya, akan tetapi dalam banyak hal, desainer melakukan pendektan yang kurang mengena. Metode dengan melakukan wawancara terhadap pengguna adalah hal yang jamak dan diyakini kebenarannya. Dengan melakukan wawancara, seolah kita mendapatkan apa yang menjadi keinginan pelanggan. Dalam kenyataannya, metode ini kurang berdaya guna, karena seringkali bahkan pelanggan tidak tahu apa yang sebenernya mereka inginkan.

Melakukan observasi sekaligus dengan menggunakan prototipe sebagai sarana dinilai sebagai cara yang lebih efektif. Dengan mengamati pelanggan berinteraksi dengan prototipe yang kita buat, kita bisa mengetahu apa yang mereka inginikan (sekaligus tidak diinginkan) pada saat itu. Tindakan koreksi bisa dilakukan dengan secepatnya.

Invent Things That You Would Want to Use Yourself
Prinsip ini kedengaran cukup egois, karena seolah-olah memaksakan apa yang kita sukai untuk dipakai pada anak-anak. Ide bahwa kita menyukai hal yang kita rancang, pada saat yang bersamaan, membuat anak menyukai rancangan kita dalah hal yang bisa sejalan.

Dengan membuat kit yang bisa dipakai oleh anak, sekaligus oleh orang tua, anak akan mendapatkan banyak bantuan jika membutuhkan sesuatu yang diluar pemahamannya. Bantuan ini bisa didapat dari orang-orang disekitarnya yang lebih memahami. Dengan melakukan prinsip ini, akan terbentuk semacam konumitas, dimana anak akan berinteraksi dengan sekeliling. Proses interaksi ini juga akan membangun pengetahuan dalam kepala anak.

Iterate, Iterate – then Iterate Again
Melakukan eksplorasi adalah salah satu hal yang digemari anak kecil. Dengan melakukan eksplorasi yang kelihatannya tanpa tujuan, anak sebenarnya banyak melakukan proses pembelajaran. Dengan mencoba berbagai banyak hal, anak diajari tidak takut untuk melakukan kesalahan, dengan melakukan banyak proses perbaikan dalam setiap langkahnya.

Melakukan perancangan terhadap kit belajar, yang bisa memberi banyak hal positif, terkait dengan metode yang disesuaikan dengan tumbuh kembang anak. Penekanan yang terlalu berat pada kemampuan teknologi, dengan kurangnya memperhatikan aspek pedagogi akan membuat kit menjadi kurang efektif. Diperlukan pemahaman dan cara pandang yang baru, terhadap teknologi sebagai kit dalam dunia pendidikan.

Related product you might see:

Share this product :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KNS Online Shop Jember - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger