Lele sangkuriang adalah salah satu komoditas perikanan bernilai ekonomis tinggi. Sayangnya, komoditas ikan ini belum banyak diBudidayakan secara benar, sehingga banyak sekali hal yang harus diteliti dalam kaitannya dengan teknik Budidaya agar kegiatan Budidaya yang dilakukan dapat berhasil.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan adanya penelitian untuk mengantisipasi faktor-faktor kegagalan produksi terutama terhadap manajemen pakan dan penanggulangan penyakit.
Penggunaan bahan obat-obatan, antibiotik atau bahan kimia lain yang banyak diaplikasikan dalam produksi perikanan untuk mengantisipasi serangan penyakit, mulai dikurangi mengingat bahan-bahan tersebut dapat mengakibatkan residu pada ikan.
Berdasarkan info yang dilansir dari media penyuluhan perikanan Pati, salah satu upaya untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kelangsungan hidup hewan Budidaya adalah dengan menggunakan probiotik.
Probiotik itu sendiri adalah makanan tambahan (suplemen) berupa sel-sel mikroorganisme hidup yang memiliki pengaruh menguntungkan bagi hewan inang yang mengkonsumsinya melalui penyeimbangan flora mikroorganisme intestinal dalam saluran pencernaan.
Pemberian probiotik pada pelet dengan cara disemprotkan dapat menimbulkan terjadinya fermentasi pada pelet dan meningkatkan kecepatan pencernaan. Selanjutnya akan meningkatkan konversi pakan ikan, peternak dapat memproduksi lele ukuran layak jual dalam waktu lebih singkat (60-70 hari), sehingga dapat menekan biaya produksi.
Sumber :
http://m.jitunews.com/read/23032/ketahui-dampak-probiotik-terhadap-lele-sangkuriang